Kamis, 28 Februari 2013

My Super Heartro

Aku pernah jatuh hati pada seseorang di masa lalu.
Namun tak sehebat saat ku jatuhkan hatiku di pangkuanmu.
Aku pernah menatap mata seseorang secara dalam di masa lalu.
Namun tak sedalam aku menatap masa depan di matamu.
Aku pernah tersenyum manis bak putri istana bersama seseorang di masa lalu.
Namun tak semanis senyumku saat kamu perlakukan bak istri seorang raja.
Aku pernah menangis dalam sebuah pertengkaran hebat di masa lalu.
Namun tak pernah terjadi sejak aku tertawa dalam sebuah dekapanmu.
Terimakasih telah menjagaku dan hatiku serta mengaamiin-kan do'a kita.
Teruntukmu, My Super Heartro.

Rabu, 13 Februari 2013

Mie Super Instant!!

Say HOOO!! Gue mau cerita tentang adegan masak-masak elegan di kantor hari ini.
Setara dengan keadaan anak kos di akhir bulan dan anak kos yang kejebak ujan deres dengan stock makanan pas-pasan.
Langsung aja disimak!

Cara Memasak Mie Yang Bener-bener INSTANT!!

Siapin:
- Sebungkus Mie Instant
- Aer panas. Gak dipanci tapi dispenser juga bisa. Yang penting PANAS.
- Piring/Mangkok beserta Garpu/Sendok

Step 1:
Buka bungkusnya sebelah sisi. Keluarin bumbunya. Bumbunya aja. Mienya jangan. Sedikit diremes-remes....mienya. Terus masukin air panas langsung dari dispenser. Masukinnya sampe mienya tenggelem aja. Terus tutup rapet-rapet bungkusnya. Pegangin dah tuh sisi yang ditutup sampe dirasa mienya mau mateng. Awas air panasnya tumpeh-tumpeh.


Step 2:
Buka bungkusnya. Liat, mienya udah mulai kayak mie mateng apa belum. Kalo udah. Buang air panasnya ke gelas. Gak usah pake saringan. Langsung aja ditakar sampe dirasa kuahnya udah tinggal seiprit. Langsung buka bungkusnya dan tuang mie dari bungkusnya ke wadah buat makan. dan taraaaa! Misi kelaperan berhasil!


Step 3:
Aduk-aduk. daaann makan! Selamat mencoba mie super instant ini wahai pemilik perut tebal tapi dompet tipis..


Sabtu, 02 Februari 2013

Selamanya


Kamu berhasil membuatku memecut bola mataku sendiri yang tak henti memandang fotomu.
Kamu berhasil membuatku mencabik-cabik syarafku sendiri yang terus merindukanmu.
Kamu berhasil membuatku menggebuk-gebuk jantungku yang terus berdetak untukmu.
Kamu berhasil membuatku menggrogoti hatiku sendiri yang masih terselip namamu.
Sejak dulu. Sekarang. Hingga saat Tuhan mentakdirkan jiwa dan ragaku berhenti melakukannya.
Kamu tahu itu kapan?
Itu saatku telah tiada.