Kamu berhasil membuatku memecut bola mataku sendiri
yang tak henti memandang fotomu.
Kamu berhasil membuatku mencabik-cabik syarafku
sendiri yang terus merindukanmu.
Kamu berhasil membuatku menggebuk-gebuk jantungku
yang terus berdetak untukmu.
Kamu berhasil membuatku menggrogoti hatiku sendiri yang
masih terselip namamu.
Sejak dulu. Sekarang. Hingga saat Tuhan mentakdirkan
jiwa dan ragaku berhenti melakukannya.
Kamu tahu itu kapan?
Itu saatku telah tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar